PARIS, KOMPAS.com - Striker asal Swedia, Zlatan
Ibrahimovic, tidak pernah mempertimbangkan untuk pergi dari Paris
Saint-Germain (PSG). Menurut Ibrahimovic, PSG telah memberikan apa yang
dibutuhkannya selama ini.
Ibrahimovic menjadi salah satu
perbincangan hangat pada bursa transfer musim panas lalu. Kedatangan
penyerang Edinson Cavani dari Napoli, sempat membuat Ibrahimovic
dirumorkan bakal pergi dari Parc des Princes, markas PSG.
Akan
tetapi, Ibrahimovic membantah kabar tersebut. Pencetak gol terbanyak
Ligue 1 musim lalu itu mengaku betah bermain untuk PSG. Pihak klub juga
tampaknya masih membutuhkan jasa Ibrahimovic yang selalu dimainkan dalam
tiap laga PSG musim ini.
"Aku selalu tahu tidak akan
meninggalkan Paris Saint-Germain pada musim panas ini. Klub telah
memperhatikanku dengan sangat baik. Tentu saja, kita tidak tahu apa yang
akan terjadi. Namun, aku benar-benar tidak mempertimbangkan untuk pergi
dari PSG," tegas Ibrahimovic.
Ibrahimovic diboyong PSG dari AC
Milan pada musim panas 2012. Semusim di PSG, Ibrahimovic langsung
memberikan gelar juara Ligue 1 untuk PSG, setelah terakhir kali klub itu
memenanginya pada 1994.
Jumat, 06 September 2013
Janji Setia Ibrahimovic kepada PSG
Diposting oleh Unknown di 06.53 0 komentar
Bona Septano: Kami Sudah Tahu Kelemahan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae
Dengan waktu persiapan yang lumayan pendek, Bona/Fran yang belum genap sebulan dipasangkan, berhasil mengalahkan salah satu ganda terbaik di dunia tersebut. "Tadi kami bermain sangat lepas, sehingga bisa mengeluarkan seluruh kemampuan kami," kata Bona saat dihubungi Kompas.com dari Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Bona mengaku, mereka berdua telah mengetahui kelemahan ganda nomor satu dunia tersebut. Memanfaatkan kelemahan itu, Bona/Fran bisa terus konsisten mencetak angka di lapangan. "Kami sudah tahu kelemahan mereka. Kami lebih banyak menyerang Ko Sung-hyun. Dia banyak membuat kesalahan sendiri," lanjut Bona.
Masih kalah dalam adu smes, Bona/Fran unggul saat beradu di depan net. "Tadi kami lebih berani main di depan (net). Mereka memang kurang bagus kalau diadu di depan net," tandas Bona.
Ganda Indonesia ini tak ingin cepat puas. Walaupun telah mengalahkan lawan terkuat pada turnamen ini, target mereka adalah menjadi juara. Mereka akan menghadapi ganda tuan rumah, Sheng Mu Lee/Chia Hsin Tsai, pada babak semifinal, besok.
Diposting oleh Unknown di 06.50 0 komentar
Makassar Siap Balap Malam Yamaha Cup Race 2013
"Sebelumnya balapan malam YCR berlangsung di Bandung tahun 2011 dan Jember 2012. Animo penonton selalu tinggi dan para pebalap menikmati balapan malam karena jarang bisa menguji skill di malam hari di event resmi," ujar Supriyanto, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia.
Di Makassar kali ini yang merupakan satu-satunya seri YCR yang dilaksanakan di Sulawesi, 9 kelas dilombakan dan juga satu-satunya balapan malam di antara 7 seri YCR 2013. Di Makassar diawali dengan latihan resmi pada Jumat, lalu kualifikasi sekaligus balapan pada Sabtu. Kelas seeded menempuh 20 lap dan pemula 18 lap. Lebih dari 200 starter di YCR nasional Makassar 2013, seperti rata-rata di 3 seri YCR lokal Makassar.
Para pebalap Motoprix pun turun berlaga. Jagoan-jagoan tuan rumah kelas seeded Herman Bas (juara Motoprix Region 5), Andi Mapanyuki, Handy Tuahatu diprediksi akan menguasai kembali balapan ini.
Selain pengalaman, mereka sudah turun di balapan malam tiga seri YCR lokal tahun ini. Handy bahkan yang jadi juara umum kelas seeded. Di awal September ini, dia juga memenangi kelas seeded MP2 Seri 1 Kejuaraan Daerah. Andi Mapanyuki di MP1 dan Wildan Goma juara kelas pemula MP3 dan MP4.
Diposting oleh Unknown di 06.49 0 komentar
persaingan Djokovic dan Nadal Menuju Nomor Satu
NEW YORK, KOMPAS.com - Kekalahan Andy Murray di babak
perempat final US Open (AS Terbuka), mempersempit persaingan menjadi
petenis nomor satu dunia di akhir tahun. Dua calon terkuat adalah Novak
Djokovic dan Rafael Nadal, yang sama-sama berhasil lolos ke semifinal US
Open.
Murray di luar dugaan kalah mudah dari Stanislas Wawrinka,
tiga set langsung, 4-6, 3-6, 2-6, Kamis (5/9/2013) sore waktu setempat
atau Jumat dini hari WIB. Hasil ini memutus rangkain empat semifinal
Grand Slam secara beruntun yang didapat Murray.
Kekalahan ini
juga membuat Murray yang datang dengan label juara bertahan, kehilangan
banyak sekali poin, yakni 1.640. Petenis kelahiran Skotlandia tersebut
naik ke peringkat dua dunia pada April lalu. Tetapi, sekitar tiga bulan
kemudian dia tergeser oleh Nadal.
"Jika saya ingin menang di
setiap Grand Slam yang saya ikuti atau lolos ke final, ini sangat,
sangat sulit, saat ini. Dengan lawan di sekeliling saya, ini sangat
menantang. Saya sudah memberikan permainan terbaik di Grand Slam dalam
dua-tiga tahun terakhir," ucap Murray yang mengantongi dua gelar Grand
Slam, US Open 2012 dan Wimbledon 2013.
Djokovic adalah lawan yang
selalu dikalahan Murray di setiap final saat dia meraih gelar Grand
Slam. Djokovic mengaku mengerti bagaimana situasi yang saat ini dihadapi
lawan sekaligus teman dekatnya tersebut.
"Ini tidak pernah
mudah. Setelah menang di turnamen Grand Slam, kamu harus memotivasi diri
lagi di turnamen yang labih kecil, lalu mempersiapkan diri secara
mental, fisik, dan emosi, agar 100 persen siap untuk turnamen Grand Slam
lainnya, dengan hanya sektiar satu setengah bulan setelah meraih
kemenangan terbesar dalam karier, Wimbledon," ucap petenis Serbia
tersebut.
"Saya pernah berada dalam situasi serupa. Saya tahu
bagaimana rasanya, tapi inilah tenis. Kamu harus belajar sesuatu yang
baru setiap tahun, setiap musim, dan kamu akan berkembang, baik sebagai
manuia maupun petenis," tambahnya.
Soal persaingan menjadi nomor
satu di akhir musim, Djokovic menunjuk Nadal sebagai favorit. "Sangat
sulit untuk menebaknya. Saat ini, banyak pemain yang berada di papan
atas dunia, yang membuat persaingan menjadi nomor satu semakin
menantang. Rafa kembali (dari cedera) dan bermain sangat baik. Inilah
yang membuat dia jadi favorit."
"Tetapi, saya masih (nomor satu)
dan berharap bisa mempertahankannya," tutupnya. Djokovic bisa saja
kehilangan posisinya akhir pekan ini, jika kalah di semifinal, sementara
Nadal keluar sebagai juara US Open.
Diposting oleh Unknown di 06.39 0 komentar
Pep Butuh Waktu buat Bayern Sempurna
Guardiola didatangkan pada akhir musim lalu sebagai suksesor Jupp Heynkess yang mempersembahkan treble winners. Pelatih Spanyol ini datang dengan membawa ide yang berbeda. Salah satunya adalah dengan mengubah pakem permainan Bayern menjadi 4-1-4-1 (sebelumnya 4-2-3-1).
Sejauh ini, taktik baru yang diusung Pep memang berhasil mengantar Bayern belum terkalahkan di empat laga Bundesliga. Namun, sejumlah fans Bayern ternyata tidak cukup puas dengan pola permainan Pep.
Mereka tidak yakin Pep bisa melanjutkan sukses Heynckess. Ini menyusul kekalahan Bayern di ajang Piala Super Jerman melawan Borussia Dortmund. Yang terbaru, publik juga harus dibuat dag-dig-dug ketika Bayern menang susah payah atas Chelsea di Piala Super Eropa.
Menanggapi kritik dialamatkan kepada Pep, Direktur Sepakbola Bayern, Matthias Sammer melontarkan pembelaan. Dia mengimbau agar fans memberikan waktu kepada Pep untuk menjalankan ide-idenya dan membuktikan kejeniusannya seperti yang dilakukan saat menghadirkan 14 trofi buat Barca dalam kurun tiga tahun.
“Saya pikir beberapa komentar tentang tentang Pep itu tidak benar, sebab jika Anda menganalisa musim lalu dengan teliti, itu adalah idealisasi dari masa lalu untuk mengatakan bahwa semuanya sempurna," kata Sammer kepada Goal, Jumat (6/9/2013).
"Cara kami bermain tidak mencukupi untuk masa depan. (Guardiola) dipilih untuk alasan-alasan strategis. Kita harus memberinya waktu," jelasnya.
Guardiola akan kembali membuktikan kejeniusannya ketika Bayern menjamu Hannover pada lanjutan kompetisi Bundesliga, Sabtu (14/9/2013). Bayern saat ini berada di urutan dua klasemen sementara dengan koleksi 10 poin, atau terpaut dua angka dari Borussia Dortmund di puncak klasemen.
Diposting oleh Unknown di 06.30 0 komentar