BLOGGER TEMPLATES Funny Pictures

Jumat, 06 September 2013

Janji Setia Ibrahimovic kepada PSG


PARIS, KOMPAS.com - Striker asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic, tidak pernah mempertimbangkan untuk pergi dari Paris Saint-Germain (PSG). Menurut Ibrahimovic, PSG telah memberikan apa yang dibutuhkannya selama ini.

Ibrahimovic menjadi salah satu perbincangan hangat pada bursa transfer musim panas lalu. Kedatangan penyerang Edinson Cavani dari Napoli, sempat membuat Ibrahimovic dirumorkan bakal pergi dari Parc des Princes, markas PSG.

Akan tetapi, Ibrahimovic membantah kabar tersebut. Pencetak gol terbanyak Ligue 1 musim lalu itu mengaku betah bermain untuk PSG. Pihak klub juga tampaknya masih membutuhkan jasa Ibrahimovic yang selalu dimainkan dalam tiap laga PSG musim ini.

"Aku selalu tahu tidak akan meninggalkan Paris Saint-Germain pada musim panas ini. Klub telah memperhatikanku dengan sangat baik. Tentu saja, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Namun, aku benar-benar tidak mempertimbangkan untuk pergi dari PSG," tegas Ibrahimovic.

Ibrahimovic diboyong PSG dari AC Milan pada musim panas 2012. Semusim di PSG, Ibrahimovic langsung memberikan gelar juara Ligue 1 untuk PSG, setelah terakhir kali klub itu memenanginya pada 1994.

Bona Septano: Kami Sudah Tahu Kelemahan Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae

 
TAIPEI, KOMPAS.com - Kemenangan ganda putra Indonesia, Bona Septano/Fran Kurniawan, atas unggulan pertama asal Korea, Ko Sung-Hyun/Lee Yong-dae, pada babak perempat final Chinese Open Grand Prix Gold (Taiwan GPG) 2013, menarik banyak perhatian.

Dengan waktu persiapan yang lumayan pendek, Bona/Fran yang belum genap sebulan dipasangkan, berhasil mengalahkan salah satu ganda terbaik di dunia tersebut. "Tadi kami bermain sangat lepas, sehingga bisa mengeluarkan seluruh kemampuan kami," kata Bona saat dihubungi Kompas.com dari Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Bona mengaku, mereka berdua telah mengetahui kelemahan ganda nomor satu dunia tersebut. Memanfaatkan kelemahan itu, Bona/Fran bisa terus konsisten mencetak angka di lapangan. "Kami sudah tahu kelemahan mereka. Kami lebih banyak menyerang Ko Sung-hyun. Dia banyak membuat kesalahan sendiri," lanjut Bona.

Masih kalah dalam adu smes, Bona/Fran unggul saat beradu di depan net. "Tadi kami lebih berani main di depan (net). Mereka memang kurang bagus kalau diadu di depan net," tandas Bona.

Ganda Indonesia ini tak ingin cepat puas. Walaupun telah mengalahkan lawan terkuat pada turnamen ini, target mereka adalah menjadi juara. Mereka akan menghadapi ganda tuan rumah, Sheng Mu Lee/Chia Hsin Tsai, pada babak semifinal, besok. 

Makassar Siap Balap Malam Yamaha Cup Race 2013

 
MAKASSAR, Kompas.com - Balapan malam Yamaha Cup Race (YCR) untuk ketiga kalinya digelar. Tahun ini di sirkuit Trans Studio Makassar, Sulawesi Selatan, dalam seri ke-4 YCR, Sabtu 7 September.

"Sebelumnya balapan malam YCR berlangsung di Bandung tahun 2011 dan Jember 2012. Animo penonton selalu tinggi dan para pebalap menikmati balapan malam karena jarang bisa menguji skill di malam hari di event resmi," ujar Supriyanto, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia.

Di Makassar kali ini yang merupakan satu-satunya seri YCR yang dilaksanakan di Sulawesi, 9 kelas dilombakan dan juga satu-satunya balapan malam di antara 7 seri YCR 2013. Di Makassar diawali dengan latihan resmi pada Jumat, lalu kualifikasi sekaligus balapan pada Sabtu. Kelas seeded menempuh 20 lap dan pemula 18 lap. Lebih dari 200 starter di YCR nasional Makassar 2013, seperti rata-rata di 3 seri YCR lokal Makassar.

Para pebalap Motoprix pun turun berlaga. Jagoan-jagoan tuan rumah kelas seeded Herman Bas (juara Motoprix Region 5), Andi Mapanyuki, Handy Tuahatu diprediksi akan menguasai kembali balapan ini.

Selain pengalaman, mereka sudah turun di balapan malam tiga seri YCR lokal tahun ini. Handy bahkan yang jadi juara umum kelas seeded. Di awal September ini, dia juga memenangi kelas seeded MP2 Seri 1 Kejuaraan Daerah. Andi Mapanyuki di MP1 dan Wildan Goma juara kelas pemula MP3 dan MP4.

persaingan Djokovic dan Nadal Menuju Nomor Satu

NEW YORK, KOMPAS.com - Kekalahan Andy Murray di babak perempat final US Open (AS Terbuka), mempersempit persaingan menjadi petenis nomor satu dunia di akhir tahun. Dua calon terkuat adalah Novak Djokovic dan Rafael Nadal, yang sama-sama berhasil lolos ke semifinal US Open.

Murray di luar dugaan kalah mudah dari Stanislas Wawrinka, tiga set langsung, 4-6, 3-6, 2-6, Kamis (5/9/2013) sore waktu setempat atau Jumat dini hari WIB. Hasil ini memutus rangkain empat semifinal Grand Slam secara beruntun yang didapat Murray.

Kekalahan ini juga membuat Murray yang datang dengan label juara bertahan, kehilangan banyak sekali poin, yakni 1.640. Petenis kelahiran Skotlandia tersebut naik ke peringkat dua dunia pada April lalu. Tetapi, sekitar tiga bulan kemudian dia tergeser oleh Nadal.

"Jika saya ingin menang di setiap Grand Slam yang saya ikuti atau lolos ke final, ini sangat, sangat sulit, saat ini. Dengan lawan di sekeliling saya, ini sangat menantang. Saya sudah memberikan permainan terbaik di Grand Slam dalam dua-tiga tahun terakhir," ucap Murray yang mengantongi dua gelar Grand Slam, US Open 2012 dan Wimbledon 2013.

Djokovic adalah lawan yang selalu dikalahan Murray di setiap final saat dia meraih gelar Grand Slam. Djokovic mengaku mengerti bagaimana situasi yang saat ini dihadapi lawan sekaligus teman dekatnya tersebut.

"Ini tidak pernah mudah. Setelah menang di turnamen Grand Slam, kamu harus memotivasi diri lagi di turnamen yang labih kecil, lalu mempersiapkan diri secara mental, fisik, dan emosi, agar 100 persen siap untuk turnamen Grand Slam lainnya, dengan hanya sektiar satu setengah bulan setelah meraih kemenangan terbesar dalam karier, Wimbledon," ucap petenis Serbia tersebut.

"Saya pernah berada dalam situasi serupa. Saya tahu bagaimana rasanya, tapi inilah tenis. Kamu harus belajar sesuatu yang baru setiap tahun, setiap musim, dan kamu akan berkembang, baik sebagai manuia maupun petenis," tambahnya.

Soal persaingan menjadi nomor satu di akhir musim, Djokovic menunjuk Nadal sebagai favorit. "Sangat sulit untuk menebaknya. Saat ini, banyak pemain yang berada di papan atas dunia, yang membuat persaingan menjadi nomor satu semakin menantang. Rafa kembali (dari cedera) dan bermain sangat baik. Inilah yang membuat dia jadi favorit."

"Tetapi, saya masih (nomor satu) dan berharap bisa mempertahankannya," tutupnya. Djokovic bisa saja kehilangan posisinya akhir pekan ini, jika kalah di semifinal, sementara Nadal keluar sebagai juara US Open.

Pep Butuh Waktu buat Bayern Sempurna

Pep Butuh Waktu buat Bayern Sempurna
Achmad Firdaus - Okezone
Browser anda tidak mendukung iFrame
Jum'at, 6 September 2013 16:35 wib
Ekspresi Guardiola usai Bayern mencetak gol (Foto: Reuters)
Ekspresi Guardiola usai Bayern mencetak gol (Foto: Reuters)
http://b.okezone.com/delivery/lg.php?bannerid=1106&campaignid=492&zoneid=1533&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fbola.okezone.com%2Fread%2F2013%2F09%2F06%2F48%2F861871%2Fpep-butuh-waktu-buat-bayern-sempurna&cb=b4a87f2582
MUNICH – Menyandang titel sebagai salah satu pelatih jenius, Josep ‘Pep’ Guardiola nyatanya tak luput dari kritik. Saat ini, eks entrenador Barcelona tengah berada dalam tekanan menyusul perubahan strategi yang diusungnya belum membuahkan hasil memuaskan.

Guardiola didatangkan pada akhir musim lalu sebagai suksesor Jupp Heynkess yang mempersembahkan treble winners. Pelatih Spanyol ini datang dengan membawa ide yang berbeda. Salah satunya adalah dengan mengubah pakem permainan Bayern menjadi 4-1-4-1 (sebelumnya 4-2-3-1).

Sejauh ini, taktik baru yang diusung Pep memang berhasil mengantar Bayern belum terkalahkan di empat laga Bundesliga. Namun, sejumlah fans Bayern ternyata tidak cukup puas dengan pola permainan Pep.

Mereka tidak yakin Pep bisa melanjutkan sukses Heynckess. Ini menyusul kekalahan Bayern di ajang Piala Super Jerman melawan Borussia Dortmund. Yang terbaru, publik juga harus dibuat dag-dig-dug ketika Bayern menang susah payah atas Chelsea di Piala Super Eropa.

Menanggapi kritik dialamatkan kepada Pep, Direktur Sepakbola Bayern, Matthias Sammer melontarkan pembelaan. Dia mengimbau agar fans memberikan waktu kepada Pep untuk menjalankan ide-idenya dan membuktikan kejeniusannya seperti yang dilakukan saat menghadirkan 14 trofi buat Barca dalam kurun tiga tahun.

“Saya pikir beberapa komentar tentang tentang Pep itu tidak benar, sebab jika Anda menganalisa musim lalu dengan teliti, itu adalah idealisasi dari masa lalu untuk mengatakan bahwa semuanya sempurna," kata Sammer kepada Goal, Jumat (6/9/2013).

"Cara kami bermain tidak mencukupi untuk masa depan. (Guardiola) dipilih untuk alasan-alasan strategis. Kita harus memberinya waktu," jelasnya.

Guardiola akan kembali membuktikan kejeniusannya ketika Bayern menjamu Hannover pada lanjutan kompetisi Bundesliga, Sabtu (14/9/2013). Bayern saat ini berada di urutan dua klasemen sementara dengan koleksi 10 poin, atau terpaut dua angka dari Borussia Dortmund di puncak klasemen.